My Playlist
Rabu, 23 Januari 2008
Pesta Siaga
Selasa, 22 Januari 2008
Ini Temenku Saat Aku Dikhitan
Supporter Khitan
Ikutan Pildacil
Aku juga nimbrung di urusan pildacil.. Eh maksudku, ikut lomba pildacil-pildacilan di kotaku. Ini juga dipaksa para ustadz di masjid Agung tempatku mengaji. Katanya biar rame.. Ya.. gitu deh... Aku kan gak bisa nyeramahin orang kayak orang tua gitu.. Jadi aku ya ngomong sebisaku... "Belajar bersama jaga lingkungan... Allah sudah kasi kita udara bersih dengan gratis... Ya jangan dikotorin doong.." Biar aku gak menang (emang dari awal aku gak pernah mimpi menang lomba ceramah), aku seneng.. Eh, jubahku bagus gak?
Senin, 21 Januari 2008
Di Puncak Bromo
Jika libur, aku dan adikku pergi berpetualang. Kadang dekat, berdua saja sama adik. Kadang juga sama teman-teman. Itu hanya bersepeda. Kadang berkeliling kota. Kadang ke pelabuhan Tanjung Tembaga. Pernah suatu ketika adikku terpeleset di dermaga, kejebur air laut. Untung bisa berenang, jadi selamat deh. Alhamdulillaah.. Saat itu kami berdua baru menyadari mengapa ortu kami memaksa agar kami berdua berlatih olahraga renang. Eh, kami juga "dipaksa" olah raga bela diri lho.. Dulu ikut Kausalyaraksadvara (sempat berlatih selama 4 tahun sejak kelas 1 SD), kemudian Tae Kwon Do.
Aku sama adik juga suka pergi ke Gunung Bromo. Naa kalau yang ini, kami ditemani Om Pie, itu, om kami, adiknya mama. Dia emang kerjaannya naik-naik ke puncak gunung. Itu yang di tengah, sepupuku, namanya Mas Ikrom. Seru deh. Kami bertiga main sepuasnya di lautan pasir gunung Bromo.
Jadi Supporter Ayah
Panjat Tebing eh Tembok Alias Wall Climbing
Aku juga demen banget panjat tebing. Maksudku panjat tembok atau wall climbing. Aku sama adikku ikutan di SMKN 2 Probolinggo. Asyik banget. Pas naik kayak Spiderman. Pas melosot turun ngerasa kayak Batman gitu. Sekali aku ikut lomba di kotaku. Tapi kalah. Tapi aku dapat pengalaman baru.
Tetembangan
Olimpiade Math & Sains Jatim
Aku pernah ikutan Olimpiade Matematika dan Sains se-Jawa Timur, di Surabaya. Tempatnya di Gedung Budaya Cak Durasim. Itu setelah aku menang di tingkat Kota Probolinggo. Ini pengalaman yang menyenangkan karena aku berkesempatan ketemu dan berkenalan dengan teman-teman dari sekolah lain. Mereka pinter-pinter. Aku jadi semakin tahu bahwa di Indonesia banyak anak pinter. Makanya aku harus makin rajin belajar. Kata ayah, belajar apa aja yang aku pengen. Supaya aku punya keahlian. Katanya gitu.
English Speech & Quiz Contest
Lomba Bridge
Aku dan adikku lagi ikutan lomba bridge se-Kota Probolinggo (di kota ku). Eh, bridge asyik lho.. Kita bisa mainin kartu kita sambil ngalahin lawan dengan cara berteman. Seru deh.. Aku dan adikku jika di rumah kalau lagi gak belajar, suka main bridge ini sama ayah dan mama. Kadang aku sama adik dapat ngalahin ayah ama mama. Asyik kalau menang. Tapi kalau kalah, adikku suka ngambek. Mintanya menang melulu. Asyiknya bridge kita bisa terbuka dalam permainan. Kita berlatih membaca kekuatan lawan sambil mengukur kemampuan kita sama pasangan kita. Memenangkan permainan dengan berteman. Atau menggagalkan kemenangan lawan.
Kalau bosen bridge, kami juga main seven scop atau istilah kami, "pembunuhan". Aku suka banget kalau ada kesempatan "membunuh" kartu lawan. Jika ingin mematikan kartu lawan, kartu kita harus ada yang mati dulu atau menahan keluarnya kartu. Ini asyiknya. Tapi kita tidak bisa bohong. Kalau kartu hidup dibilang mati, akan ketahuan. Tidak bisa main curang, semuanya terbuka. Jadi ada latihan kejujuran di sini. Ternyata main seven scop melatih kejujuran juga kecerdikan. Adikku juga paling seneng kalau mematikan kartu. Yang paling kejam adalah ayah. Ayah mesti tanpa ampun kalau membuat kartu kami mati. Ayah tega walaupun ke anaknya sendiri. Pernah adik sampai mati banyak gara-gara kartunya ditahan ayah, gak keluar-keluar. Ayah kadang suka nakalan kalau mengocok kartu. Bisa milih kartu bagus. Makanya adik gak mau kalau yang ngocok ayah. Pasti adik yang ngocok.
Tapi kalau lagi waktunya belajar, tanpa ampun deh. Mama ngomel terus. Mama galak. Gak boleh ada kegiatan lain. Kartu gak boleh. PS juga gak boleh nyala. TV juga. Aku n adikku juga rajin belajar kok... He.. he... Adikku kalau belajar suka ketiduran sama buku-buku... Tapi kalau dipikir-pikir, lebih asyik main PS daripada belajar. Eh PS juga belajar kan? Belajar mengasah kecepatan berpikir. Main PS juga mikir lho... Sst kalau ketahuan mama bisa berabe... Tapi mama baik kok. Kami didampingi belajar. Kalau ayah sukanya ngajari yang aneh-aneh. Aku musti ditugasi nulis laporan kegiatanku. Kalau abis dari berpetualang, disuruh nulis laporan. Termasuk abis mbolos dulu disuruh nulis laporan kegiatan selama mbolos. Ayah juga maksa-maksa bicara bahasa Inggris jika nelpon ayah.
Tapi kami seneng belajar seperti ini.
Langganan:
Postingan (Atom)